CintaQuranNews, GUNUNGKIDUL - Program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ) kembali hadir di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), tepatnya di Gunungkidul dan Sleman, pada 25 – 28, Juli 2025. Dalam rentang waktu empat hari ini, tim IBBQ - Cinta Quran Foundation menyusuri sejumlah titik pelosok dan pinggiran kota untuk membuka akses pembelajaran huruf Hijaiyah bagi masyarakat yang selama ini terpinggirkan dari pendidikan dasar Al-Quran. 

 

Rangkaian kegiatan dimulai pada 25 Juli 2025 malam, di Dusun Brongkol, Gunungkidul, dengan agenda silaturahmi bersama para alumni IBBQ angkatan November 2024. Pertemuan ini menjadi ruang penguatan semangat, sekaligus refleksi atas keberlanjutan pembelajaran setelah kelas selesai. Para alumni berbagi cerita perjuangan mereka dalam mempertahankan kebiasaan membaca Al-Quran, meski dengan segala keterbatasan fasilitas dan waktu. 

 

Keesokan harinya, 26 Juli 2025, tim melanjutkan kegiatan ke Dusun Sumber Wungu, Gunungkidul. Suasana kelas berjalan penuh semangat. Sebagian besar peserta merupakan warga lanjut usia dan ibu-ibu rumah tangga. Banyak dari mereka baru pertama kali melihat huruf Hijaiyah. Meski demikian, semangat belajar sangat tinggi. Para trainer pun berusaha memberikan pendekatan personal dan sabar, menyesuaikan dengan ritme belajar masing-masing peserta 

 

Pada 27 Juli 2025, kegiatan berlanjut di Dusun Nangnde Nde, Gunungkidul. Lokasi ini menjadi salah satu titik dengan tantangan tersulit dalam pelaksanaan kelas. Jalanan berbatu dan terpencil tak menghalangi langkah tim untuk menjangkau masyarakat yang benar-benar haus akan ilmu dasar Al-Quran. Di titik ini, tercatat lebih dari 150 peserta dari tiga dusun mengikuti kelas IBBQ secara antusias. 

 

Sebagian besar peserta adalah petani yang kesehariannya dihabiskan di ladang, berjalan kaki sejauh 5 hingga 7 kilometer setiap hari. Minimnya waktu dan beban ekonomi membuat mereka sulit mengakses kelas agama secara rutin. Lebih dari itu, ketidakhadiran guru ngaji tetap membuat wilayah ini selama bertahun-tahun kosong dari aktivitas belajar membaca Al-Quran. 

 

Mereka datang bukan hanya membawa semangat, tetapi juga kerinduan mendalam untuk bisa menyentuh Kalamullah. Suasana kelas berlangsung hangat meski sederhana. Setiap huruf yang diperkenalkan menjadi gerbang harapan baru. 

 

Rangkaian kegiatan ditutup pada 28 Juli 2025 di Kalasan, Sleman. Berbeda dari titik sebelumnya, Kalasan merupakan wilayah pinggiran kota yang mulai berkembang. Namun tantangan tetap hadir: mobilitas tinggi dan kurangnya perhatian terhadap pendidikan dasar agama menjadikan literasi Al-Quran belum menjadi prioritas. Kehadiran IBBQ di Kalasan menjadi ikhtiar awal untuk membangun jaringan pembinaan Qurani yang lebih terstruktur di wilayah urban. 

 

Secara keseluruhan, sebanyak 152 peserta mengikuti kelas IBBQ di tiga lokasi utama: Sumber Wungu, Nangnde Nde, dan Kalasan. Jumlah ini menunjukkan tingginya animo masyarakat, sekaligus menjadi sinyal bahwa kebutuhan akan literasi Qurani masih sangat besar di berbagai pelosok negeri ini. 

 

Jazakumullah khairan katsiran atas dukungan sahabat. Semoga setiap jejak kebaikan Sahabat menjadi bekal untuk #PulangDenganBahagia.     

 

Selain itu Sahabat juga bisa mendukung program pengentasan buta aksara quran di Indonesia melalui program Indonesia Bisa Baca Quran melalui link berikut : https://syafa.at/re-ibbq         

 

Update Terkait