Dengan gitar keliling dunia! Yusha ke Eropa, Turki, Maroko dan negara-negara lainnya. Ketika di Maroko naik taxi dan mendengar murotal Quran, saat itulah hidayah datang. Yusha, ketika mendengar murotal itu seperti bernostalgia dan seperti pernah mendengar sebelumnya. Saat itu Beliau belajar Islam di Maroko bersama temannya. Waktu itu pengantar bahasanya adalah bahasa Inggris dan Arab, cuma belum begitu paham tentang Islam. 

 

Ketika memutuskan untuk syahadat, Beliau merasakan bahwa ada sesuatu yang besar di dunia ini. Dengan kegelisahan itu Beliau bersyahadat. Syahadatnya di CICC Jepang bersama Ustaz Sugimoto. Dan belajar Islam lebih dalam lagi ketika kembali ke Jepang. 

 

Ketika Beliau keluar dari Maroko, beliau melanjutkan perjalanan ke Afrika selatan selama 3 bulan dan terus belajar Islam dengan Imam masjid di sana. Saat tinggal di negeri mayoritas Islam, masih mudah menyantap makanan sehari-hari yang halal. Begitu kembali ke Jepang beliau merasakan kesulitan dalam memperoleh makan yang halal. Menurut beliau tidak mudah menjadi muslim tinggal di negeri minoritas muslim. Namun ini syariat Islam yang harus terus ditegakkan, sedikit-demi sedikit beliau belajar dan mempraktikkan syariat Islam.

 

Saat Ibu Beliau pergi ke Maroko untuk bertemu dengannya dan ibunya juga bersyahadat di Maroko. Namun saat ini tinggal Ayah nya yang belum bersyahadat. Tetapi ketika bertemu dirumah ayah selalu mengucapkan salam “assalamualaikum”.

 

 

-------------------------------

Mari dukung pembangunan Masjid Indonesia pertama di Yokohama dengan ikut berwakaf melalui:

BSI 777 419 666 2

BCA : 0953 6130 31

a.n. YAYASAN CINTA QURAN GLOBAL

Update Terkait